Wednesday 2 July 2008

AYAT AYAT TAQQIYA

Quran 40:28: "Sesungguhnya Allah tidak menuntun seorangpun yg melanggar dan membohong."

Dlm Hadis, Mohamad dikutip sbg mengatakan, "Jujurlah kalian karena kejujuran membawa kebaikan dan kebaikan mengantar ke surga. Hati2 dgn kepalsuan karena ni mengantar kpd ketidakmoralan dan ketidakmoralan mengantar ke Neraka."

Tetapi hanya ini yg akan dikatakan Muslim kpd NON-MUSLIM. Selebihnya mereka sembunyikan.

Buku "The spirit of Islam," oleh pakar Muslim, Afif A. Tabbarah ditulis utk mem-promosikan Islam. Tapi lihat hal 247 "Berbohong tidak selalu buruk; ada kalanya dimana berbohong lebih bermanfaat dan lebih baik bagi kesejahteraan umum dan penyelesaian perkara. Menurut Nabi: 'Ia bukan orang curang (lewat berbohong) kalau menyelesaikan perkara, mendukung hal2 yang benar atau mengatakan apa yang benar."

Mempelajari duplisitas dlm Islam ini, kami akan menguji beberapa contoh dari sejarah Islam. Ini akan menunjukkan bahwa berbohong memang KEBIJAKAN UMUM para imam dan tokoh negara (muslim).

Juni 1967, MESIR dikalahkan Israel dan kehilangan Sinai Peninsula dalam Perang Enam Hari. Tujuan utama Presiden Nasser oleh karena itu adlah merebut kembali wilayah yg hilang itu. Pres Sadatpun menerapkan motto: "No voice should rise over the voice of The Battle."

Tentara yg direkrut th 1967 memperkirakan bahwa setiap saat "perang akan dmulai lagi". Namun, tahun demi tahun lewat dan masy Mesir semakin sebal dgn pernyataan2 jagoan pemimpin politik.

Th 1972 Sadat bersumpah dgn pasti bahwa tahun inilah adalah tahun perang yang sudah lama dinanti2. Selama tahun itu ia berkali2 bersumpah, "Saya bersumpah demi kehormatan saya bahwa tahun ini tidak akan lewat tanpa kita melancarkan perang." Satu tahun mereka terus menunggu ...

Orang percaya padanya karena ia mempertaruhkan reputasi dan kehormatannya lewat sebuah sumpah. Tapi tahun itupun berlalu tanpa adanya satu tembakanpun. Akibatnya, orang2 diluar dan didalam Mesir mengoloknya sbg tong kosong. Tapi Oktober 1973 ia tiba2 melancarkan serangan yg kemudian dikenal sbg perang Yom Kippur.

Sbg panglima militer, Sadat diperkirakan menggunakan elemen ‘surprise’ utk mengelabui musuh. Sbg Muslim tulen, Sadat tidak sedikitpun khawatir dgn janjinya yg agak melenceng itu. Ia mengerti bahwa sejarah dan ajaran Islam akan mengecualikannya dari tanggung jawab di akhirat nanti kalau ia menggunakan kebohongan sbg maneuver strategis militer.

Inipun juga dibuktikan oleh Muhamad sendiri. Ia sering membohong dan memerintahkan pengikutnya utk melakukan yg sama. Alasannya adalah prospek sukses dlm missi menyebarkan Islam akan membatalkan larangan berbohong dari Allah. Sebuah contoh baik adalah pembunuhan Kaab Ibn al-Ashrf, penyair Yahudi dari suku Banu Nadir.
Dilaporkan bahwa Kaab menunjukkan dukungan bagi Quraish dalam perang mereka melawan Muhamad. Juga, Kaab dituduh menulis sajak2 menggiurkan ttg wanita Muslim. Ini membuat Muhamad marah.

Jadi apa yg dilakukan Muhamad ? IA MEMINTA SUKARELAWAN UTK MENGHABISI Kaab Ibn al-Ashraf. Spt dikatakannya sendiri, Kaab telah "Melukai Allah dan rasulNya." Pada saat itu Kaab Ibn al-Ashraf, dan sukunya masih kuat, jadi tidak mudah bagi orang asing utk menyusup dan membunuhnya. Seorang Muslim bernama Ibn Muslima, bersedia utk melakukan tugas ini dgn syarat Muhamad mengijinkannya utk berbohong. Dgn ijin Muhamad, Ibn Muslima, menemui Kaab dan berbohong padanya dgn mengaku tidak senang kpd Muhamad. Saat ia mendapatkan kepercayaan Kaab, suatu malam ia membujuknya agar keluar rumah dan membunuhnya di sebuah tempat terkucil.

Ini mirip dgn cerita pembunuhan Shaaban Ibn Khalid al-Hazly. Dikatakan bahwa Shaaban mengumpulkan tentara utk memerangi Muhamad. Muhamad membalas dgn memerintahkan Abdullah Ibn Anis utk membunuh Shaaban. Lagi2, calon pembunuh itu meminta ijin Muhamad agar dapat berbohong. Muhamad setuju dan lalu memerintahkan agar sang calon pembunuh berbohong dan mengaku dari suku Khazaa. Ketika Shaaban melihat datangnya Abdullah, ia bertanya asal kesukuannya. Abdullah menjawab, "Dari Khazaa." Ia lalu menambahkan, "saya dengar kau sedang mengumpulkan tentara utk memerangi Muhamad dan saya datang utk bergabung dgn mu." Abdullah mulai berjalan dgn Shaaban dan bercerita kpdnya bgm Muhamad datang kpd mereka dgn ajaran palsunya dan mengeluh bahwa Muhamad bergosip ttg para patriarch Arab dan menghancurkan harapan2 Arab. Mereka akhirnya sampai di tenda Shaaban. Saahbat2 Shaaban meninggalkannya dan Shaaban mengundang Abdullah utk masuk dan beristirahat dgnnya. Abdullah duduk disana sampai Shaaban tertidur. Apa yg dilakukannya kemudian ? Ia memenggal kepalanya dan membawanya ke Muhamad sbg trophy. Saat Muhamad melihat Abdullah, ia berteriak dgn girang, "Wajahmu penuh kemenangan (Aflaha al- wajho)." Abdullah membalas salam itu dgn mengatakan, "Wajahmu-lah, Rasulullah yang penuh kemenangan (Aflaha wajhoka, ye rasoul Allah)."

SYARAT BERBOHONG DALAM ISLAM

Ini syarat2nya g kebanyakan Muslim cukup mengenalnya:

Perang adalah bentuk penipuan (War is deception.)
Tujuan meghalalkan hal2 yg dilarang
Jika dihadapkan pada 2 kejahatan, pilih yg kurang jahat.

Inilah ayat2 yg dijadikan dasar membohong:

"Allah tidak akan mempertanyakanmu ttg apa yg tidak dapat kau penuhi dalam sumpahmu. … " Surah 5:89

"Allah tidak akan mempertanyakanmu kalau kau tidak memikirkan matang2 sumpahmu (for thoughtlessness (vain) in your oaths), tetapi bagi kemauan dalam hatimu; dan IA
Maha pengampun …" Surah 2:225

"Siapapun yg setelah menerima Allah mengucapkan murtad, kecuali dibawah paksaan, hatinya tetap kuat dlm Iman – tetapi kalau mereka membuka hati mereka bagi Murtad, kemarahan Allah ada pada mereka …" Surah 16: 106


Al-Tabary menjelaskan Surah 16:106 sbg surah yg diturunkan kpd Muhamad setelah ia tahu bahwa Ammar Ibn Yasser dipaksa utk menolak Islam ketika ia diculik oleh
Banu Moghera. Muhamad menenangkan Ammar dgn mengatakan "Jika mereka berbalik, kau ikut berbalik." (Artinya: jika mereka menculikmu kembali, kau boleh menolak saya kembali.)

Ini menunjukkan bahwa kebohongan yg tidak direncanakan bisa diampuni dan bahkan kebohongan yg direncanakanpun bisa ditebus dgn melakukan beberapa hal, spt puasa. Jelas juga, bahwa jika terpaksa Muslim bisa mengambil sumpah (contoh; sumpah kesetiaan kpd Negara lain) dan bahkan berbohong dgn Allah, selama mereka tetap percaya didalam hati mereka.

Dlm Hadis, Muhamad mengeaskan konsep ini.

Dari "Ehiaa Oloum al-Din," oleh al-Ghazali, Vol. 3: PP.284-287:

Salah seorang puteri Muhamad, Umm Kalthoum, mengatakan bahwa ia tidak pernah mendengar rasulullah mensahkan kebohongan kecuali dlm 3 situasi:
Rekonsiliasi antara pihak2 yg bersengketa
Dlm Perang
Diantara suami isteri,utk menjaga kerukunan RT

Hadis mengutip Muhamad sbg mengatakan: "Para putera Adam bertanggung jawab ata skebohongan kecuali yg diucapkan utk mendamaikan Muslim."

Hadis lain lagi menyebut, "Aba Kahl, damaikan orang2."(artinya: bahkan lewat kebohongan)

Bgm dgn yg satu ini "Para putera Adam bertanggung jawab atas semua kebohongan kecuali : selama perang, karena perang adalah penipuan, utk mendamaikan 2 lelaki yg cekcok dan bagi lelaki utk menenangkan isterinya."

No comments: